Beranda blog

Diduga Pengedar Sabu, Warga Pancoran Dicokok Polisi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO, Lagi-lagi Jajaran satuan reserse narkoba (Sat Reskoba) Polres Bondowoso mencokok Zainullah Bin Senol (30). Pasalnya ia diduga sebagai pengedar serbuk kristal atau sabu.

Zainullah warga dusun Widoro, Desa Pancoran, Bondowoso, Jawa Timur ini bertekuk lutut saat dicokok petugas, betapa tidak ia ketahuan menyembunyikan sabu didalam saku depan celananya.

Iptu Hadi Sukisman,Kasat Resnarkoba Polres Bondowoso mengatakan, Senol diamankan di jalan dusun Widoro, Desa Pancoran, Kecamatan kota Bondowoso,Rabu (3/7/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyampaikann adanya pelaku peredaran narkoba jenis sabu. Dengan ciri-ciri sesuai dengan tampilan fisik pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan dan dilakukan penggeledahan,ditemukan pada saku celana depan bungkusan plastik kecil yang berisi sabu.

“Dari Zainullah berhasil diamankan beberapa barang bukti, yaitu satu paket sabu yang dibungkus klip plastik disolasi. Serta uang tunai Rp 350 ribu dan satu HP,” kata Iptu Hadi, Kamis (4/7/2019).

Diterangkan bahwa berdasarkan barang bukti yang bersangkutan diduga melanggar Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 112 ayat (1) UU.RI No. 35 Tahun 2009, Tentang Narkotika.

“Ancaman hukuman minimal 6 tahun, maksimal 20 tahun,” katanya.

Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, serta penyidikan Zainullah diamankan di Mako Polres Bondowoso, setelah nanti berkas lengkap atau P21 akan segera diserahkan ke Kejaksaan.

1744129950993

Diterjang Hujan Lebat, Dapur Rumah Warga Besuki Situbondo Ambruk

IMG-20250408-WA0090

Situbondo – Hujan lebat yang disertai hembusan angin kencang di Kecamatan Besuki telah memporak porandakan dapur rumah warga yang bernama Samawi (55). Rumah Sanawi yang berlokasi di Rt 03, Rw 01, Dusun Mandar, Desa Belimbing, Besuki, Situbondo, Jawa Timur tepat pukul 03.00 dini hari, Jumat, (8/3).


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media online ini di lapangan menyebutkan bahwa, panjang rumah 5 meter dan lebar 6 meter yang berpenghuni 5 jiwa tersebut hancur pada bagian dapurnya.
“Untung saja kelima penghuni rumah itu selamat meski dalam keadaan tertidur lelap,” ujar Sonata, anggota tim Paskalis BPBD Situbondo, Jumat, (8/3).


Sonata menambahkan bahwa kerugian yang dialami korban yakni diperkirakan sekitar Rp 15 juta. (ans)

1744129950993

Haul ke-10 KH. Abdur Rahim dan Peresmian Masjid Cheng Hoo, Wujud Syukur dan Harmoni di Bondowoso

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Bupati Bondowoso melalui Asisten I, dr. M. Imron, menghadiri acara Haul ke-10 KH. Abdur Rahim sekaligus Peresmian Masjid Cheng Hoo Bondowoso, di Desa Gentong Kecamatan Taman Krocok ,Rabu,29/10/2025.

Dalam sambutannya, dr. Imron menyampaikan bahwa momentum haul bukan sekadar mengenang jasa para ulama, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur atas perjuangan dan keteladanan yang telah mereka wariskan kepada umat.

“Melalui ilmu dan bimbingannya, KH. Abdur Rahim telah menanamkan nilai-nilai keislaman serta membentuk masyarakat Bondowoso yang beriman dan berakhlakul karimah,” ujarnya.

Ia menegaskan, tugas generasi sekarang adalah meneruskan perjuangan para ulama dengan menjaga iman, menyebarkan dakwah yang menyejukkan, serta menumbuhkan kepedulian sosial di tengah masyarakat.

“Selama umat mencintai ulama dan meneladani akhlaknya, insyaallah keberkahan akan senantiasa menaungi Bondowoso,” tambahnya.

Selain memperingati haul, acara tersebut juga dirangkaikan dengan peresmian Masjid Cheng Hoo Bondowoso. Menurut dr. Imron, masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol persaudaraan, keragaman, dan harmoni antar umat.

“Nama Cheng Hoo mengingatkan kita pada sejarah dakwah Islam yang menembus batas etnis dan budaya. Semoga masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang mempersatukan umat, serta memperkokoh semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah di Kabupaten Bondowoso,” tuturnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan haul sebagai pengingat akan kefanaan hidup, sekaligus dorongan untuk memperbanyak amal kebajikan.

“Kita doakan semoga arwah KH. Abdur Rahim diterima di sisi Allah SWT, diampuni segala khilafnya, dan ditempatkan di surga-Nya yang mulia,” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut Al-Mukarram KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo; KH. Abdul Aziz dari Pondok Pesantren Wali Songo Banyuwangi; Nyai Hajjah Rosyidah Yusuf dari Pondok Pesantren Darus Sholah Jember; serta KH. Ahmad Huzaini Baijuri, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Bondowoso.
Acara juga dihadiri oleh para habaib, masyaikh, kiai, alim ulama, tokoh masyarakat, dan jamaah dari berbagai daerah.

1744129950993

Pemkab Bondowoso dan BRIN Teken Nota Kesepakatan Sinergi untuk Perkuat Riset dan Inovasi

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat riset dan inovasi sebagai dasar pembangunan daerah.

Komitmen tersebut dibuktikan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) antara Pemkab Bondowoso dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berlangsung di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (27/10).

Penandatanganan ini menjadi langkah strategis bagi Bondowoso dalam mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis bukti (evidence-based policy), sekaligus memperkuat ekosistem inovasi di tingkat daerah.

Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk membangun kebijakan yang ilmiah dan terukur.

“BRIN dan pemerintah daerah berkomitmen melaksanakan riset dan inovasi untuk mendukung kebijakan pembangunan daerah berbasis bukti, sekaligus memperkuat ekosistem inovasi di masing-masing daerah,” ujar Bupati Hamid.

Ia menambahkan, sinergi ini diharapkan dapat memperluas ruang kolaborasi riset dan mempercepat terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Selain Kabupaten Bondowoso, penandatanganan NKS juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Batu, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Lombok Barat.Penandatanganan NKS tersebut merupakan bagian dari Kegiatan Apresiasi BRIDA/ BAPPERIDA Optimal dan Forum Koordinasi Riset dan Inovasi Daerah Tahun 2025.

Pihak BRIN menyambut baik langkah kolaboratif tersebut. Melalui kerja sama ini, BRIN berkomitmen mendorong lahirnya kebijakan daerah yang berbasis riset dan kajian ilmiah yang komprehensif, relevan, serta aplikatif.

“Kajian ini diharapkan menjadi dasar kebijakan pembangunan yang tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Forum sinergi riset ini juga diharapkan menjadi wadah kolaboratif untuk mengidentifikasi isu-isu strategis serta potensi kebutuhan daerah yang nantinya dapat diusulkan sebagai kajian kolaboratif bersama pada tahun 2026.

Dengan kerja sama ini, Kabupaten Bondowoso menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah yang siap membangun kebijakan publik berbasis riset dan inovasi menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Sekilas tentang Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) dengan BRIN

Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) merupakan dasar hukum kolaborasi antara BRIN dan pihak eksternal, termasuk pemerintah daerah, untuk memanfaatkan keahlian serta sumber daya dalam kegiatan riset dan inovasi.

Secara umum, objek dan ruang lingkup NKS meliputi:

Objek sinergi:
Kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap), serta invensi dan inovasi di wilayah tertentu seperti provinsi atau kabupaten.

Ruang lingkup kerja sama:

Penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kolaborasi dalam riset, pengembangan, dan penerapan hasil inovasi.

Pemanfaatan invensi dan inovasi secara berkelanjutan.

Dukungan terhadap pembangunan daerah berbasis riset dan inovasi.

Pembentukan tim teknis untuk pelaksanaan kegiatan dalam NKS.

Melalui kesepakatan ini, BRIN dan pemerintah daerah berkomitmen memperkuat ekosistem riset, meningkatkan daya saing daerah, serta memastikan kebijakan pembangunan berjalan berdasarkan bukti ilmiah.

 

1744129950993

Aji dan Della Dinobatkan Sebagai Duta Golkar 2025

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Setelah melalui proses seleksi ketat, ajang pemilihan Duta Golkar 2025 akhirnya menobatkan dua peserta terbaik, yakni Aji dan Ginting, sebagai Duta Golkar terpilih tahun ini. Keduanya berhasil menyisihkan 18 finalis lainnya dalam ajang yang digelar oleh DPD Partai Golkar Kabupaten Bondowoso.

Della Febriani Br Ginting, mahasiswi semester V Politeknik Universitas Jember Kampus Bondowoso, menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan. Ia menilai, keterlibatan generasi muda dalam politik merupakan hal penting untuk kemajuan bangsa.

“Seperti yang sudah dijelaskan oleh Pak Ady Kriesna sebelumnya, anak muda tidak boleh anti terhadap politik. Kami sebagai generasi muda ingin memberikan ide dan gagasan baru agar politik menjadi lebih stabil, kreatif, dan inovatif,” ujar Dela

Ia juga menambahkan, ketertarikannya mengikuti ajang ini berawal dari peran kakak-kakak alumni Duta Golkar tahun 2021 dan 2023 yang kini berkarir aktif di Partai Golkar.

“Kami melihat bagaimana mereka difasilitasi dan berkembang melalui wadah ini, sehingga kami pun ingin berkontribusi,” imbuhnya.

Sementara itu Domas Aji Darmawan yang biasi dipanggil Aji ini adalah pemuda lulusan SMK Negeri 3 Bondowoso yang berencana melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Jember ini menyampaikan komitmennya untuk menjalankan amanah sebagai Duta Golkar selama dua tahun ke depan.

“Ke depan, saya ingin lebih aktif di media sosial dan kegiatan kemasyarakatan. Misalnya dengan mengadakan kegiatan sosial seperti menjaga kebersihan lingkungan, serta memperkuat peran anak muda melalui platform digital,” tutur Aji.

Melalui ajang ini, Partai Golkar Bondowoso berharap munculnya Duta Golkar 2025 dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan politik secara positif serta kreatif.

 

1744129950993

Ady Kriesna : 20 Finalis Duta Golkar Bisa Minta Apa Saja Untuk Pengembangan Diri

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, – Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, menegaskan bahwa ajang Duta Golkar merupakan bentuk investasi partai terhadap generasi muda Bondowoso. Kegiatan dua tahunan ini bertujuan memberikan ruang bagi anak muda untuk mengasah potensi, minat, dan bakat mereka.

“Setiap dua tahun sekali, kami mengadakan ajang Duta Golkar sebagai media seleksi dan pengasahan potensi generasi muda Bondowoso. Dengan begitu, teman-teman muda memiliki ruang untuk menyalurkan minat dan bakatnya,” ujar Ady Kriesna, saat ditemui usai kegiatan, Minggu (26/10/2025).

Menurutnya, sebanyak 20 finalis yang berhasil lolos ke babak grand final otomatis menjadi Duta Golkar selama dua tahun ke depan.

Dikatakan bahwa dalam masa tersebut, para finalis dapat mengajukan permintaan kepada Partai Golkar untuk kegiatan pengembangan diri, seperti pelatihan public speaking, grooming, maupun kegiatan lain sesuai bakat masing-masing.

“Yang mereka minta bukan uang saku, tetapi fasilitas untuk mengasah kemampuan. Jika ada yang ingin berkarier di dunia modeling atau bidang lain sesuai potensinya, Golkar akan memfasilitasi sepenuhnya,” tegas Kriesna.

Ia menambahkan, bagi pemenang Duta Golkar kategori laki-laki dan perempuan, partai juga memberikan beasiswa pendidikan setiap bulan selama masa jabatan. Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk menunjang pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi.

Lebih lanjut, Kriesna menjelaskan bahwa ajang Duta Golkar bukan sekadar kompetisi, melainkan juga sarana pendidikan politik bagi anak muda. Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan Bondowoso di masa mendatang.

“Dua puluh tahun ke depan, wajah Bondowoso akan ditentukan oleh anak muda. Politik adalah salah satu spektrum utama dalam perubahan sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Karena itu, penting bagi mereka untuk memahami bahwa politik itu baik—yang tidak baik hanyalah perilaku politiknya,” jelasnya.

Ady berharap, generasi muda tidak bersikap apatis terhadap politik, tetapi mampu menjadi pelaku aktif dalam menciptakan politik yang sehat dan berintegritas.

“Kalau kita lihat, ada kegiatan seperti ini untuk menumbuhkan generasi muda Bondowoso memang membutuhkan biaya, tetapi bagi kami, investasi terhadap masa depan anak muda jauh lebih berharga. Masa depan mereka lebih mahal dari berapa pun dana yang dikeluarkan,” pungkasnya.

1744129950993

Wadah Pengembangan Generasi Muda,DPD Partai Golkar Bondowoso Gelar Grand Final Duta Golkar 2025

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, – Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, menegaskan bahwa penyelenggaraan Duta Golkar 2025 bukan sekadar ajang seleksi kader partai, melainkan wadah untuk memfasilitasi potensi generasi muda Bondowoso agar dapat berkembang secara kreatif, cerdas, dan berdaya saing.

Dalam sambutannya pada Grand Final Duta Golkar 2025 yang digelar di Gelora Pelitab Minggu malam (26/10/2025), Ady Kriesna menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut dalam keadaan sehat dan penuh antusiasme.

“Duta Golkar bukanlah media seleksi kader partai, bukan pula ajang untuk merebut simpati pemuda. Ini adalah persembahan Partai Golkar untuk memfasilitasi anak-anak muda Bondowoso yang memiliki potensi, kreativitas, dan kecerdasan emosional,” ujar Ady Kriesna di hadapan peserta dan tamu undangan.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Bondowoso yang tidak dapat hadir karena agenda penandatanganan kerja sama dengan Badan Riset Nasional (BRIN) di Jakarta.

“Mudah-mudahan kerja sama tersebut membawa manfaat besar bagi masyarakat Bondowoso,” tambahnya.

Kriesna menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya ajang tersebut, termasuk panitia dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Ia menyebut bahwa kegiatan Duta Golkar telah diselenggarakan tiga kali, yakni pada tahun 2021, 2023, dan kini 2025.

“Partai Golkar ingin hadir setiap hari di tengah masyarakat, bukan hanya lima tahun sekali. Melalui kegiatan ini, kami ingin berkontribusi dalam menumbuhkan tunas-tunas muda Bondowoso yang akan menjadi penentu arah pembangunan 20 tahun ke depan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti sejumlah alumni Duta Golkar yang telah menorehkan prestasi membanggakan. Salah satunya Yoris juara ajang Dangdut Koplo Indosiar 2021,Ajeng yang kini akan mewakili Jawa Barat dalam Ajang Duta Kebudayaan Indonesia 2025. Selain itu, alumni lain seperti Ahmad Saifullah kini berkarier sebagai perawat di Tiongkok dan terus mengembangkan potensinya.

Menariknya, pada tahun ini, panitia memberikan penghargaan khusus “Golkar Wonderkid 2025” kepada Nayla Audria Jasmin, peserta termuda berusia 14 tahun yang berani bersaing di antara peserta lain yang sudah duduk di bangku SMA dan kuliah.

“Keberanian Nayla adalah contoh nyata semangat generasi muda Bondowoso yang harus berani bersaing dan bertanding,” kata Kriesna.

Sementara itu, Ketua Panitia Duta Golkar 2025 , Sandi Ikromah Aulia Mochtar dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 42 peserta. Setelah melalui tahapan pembekalan, tes tulis, pelatihan personal branding, serta wawancara, terpilih 10 finalis terbaik yang menjalani proses karantina di Hotel Ijen View Bondowoso sebelum tampil di babak grand final.

“Antusiasme peserta tahun ini luar biasa. Kami berharap ajang ini dapat terus menjadi ruang positif bagi generasi muda Bondowoso untuk berkembang,” tuturnya.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia, Partai Golkar Bondowoso berharap Duta Golkar dapat menjadi inspirasi bagi anak muda untuk berkontribusi nyata dalam kemajuan daerah.

1744129950993

Sekda Bondowoso Fathur Rozi Ikuti Retret Sekda se-Indonesia di IPDN IPDN Jatinangor

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso, – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, mengikuti kegiatan Retret Sekda se-Indonesia yang akan dilaksanakan di IPDN Jatinangor, Magelang, Jawa Tengah, pada 26 hingga 29 Oktober 2025 .

Kegiatan yang digagas oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini merupakan program nasional dalam rangka peningkatan kapasitas dan sinergitas Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya bagi para Sekda provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Menurut Sekda Bondowoso, yang juga menjadi salah satu peserta kegiatan, retret tersebut akan menjadi momentum penting bagi para Sekda untuk memperkuat koordinasi, komunikasi, dan kepemimpinan birokrasi di daerah masing-masing.

“Kegiatan retret ini merupakan program Kemendagri untuk meningkatkan kapasitas dan sinergitas ASN, khususnya Sekretaris Daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selama pelaksanaan retret, para peserta akan mendapatkan sejumlah materi pembinaan, pembekalan kepemimpinan, serta kegiatan refleksi yang bertujuan memperkuat integritas dan semangat pelayanan publik di lingkungan pemerintahan daerah.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi para Sekda untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah pemerintahan serta mendorong tata kelola birokrasi yang lebih profesional dan berintegritas.

Pelaksanaan retret  pada tanggal 26-29 Oktober 2025, yang diikuti oleh Sekda dan Kepala Bappeda se Indonesia .

1744129950993

Kebakaran Hanguskan Kamar Rumah Warga di Tenggarang, Diduga Akibat Korsleting Listrik

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bondowoso. Kali ini, api melahap sebagian kamar rumah milik warga di Dusun Dumas, Desa Sumber Salam, Kecamatan Tenggarang, pada Minggu (26/10/2025) pagi.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, kebakaran terjadi sekitar pukul 06.00 WIB dan diduga kuat akibat korsleting listrik di dalam kamar rumah milik Samsul, warga setempat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso melalui Pusdalops menyampaikan, setelah menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 09.17 WIB, tim TRC BPBD langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan asesmen dan pendataan.

“Kebakaran berhasil dipadamkan oleh warga sekitar menggunakan alat seadanya sebelum api menjalar lebih luas,” ujar Bima Bagus S, petugas TRC BPBD Bondowoso, saat berada di lokasi kejadian.

Dari hasil asesmen, diketahui satu unit rumah mengalami kerusakan ringan di bagian kamar akibat api yang sempat membesar. Meski demikian, peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap kondisi instalasi listrik di rumah masing-masing.

BPBD Bondowoso mengapresiasi cepatnya respons warga dalam membantu proses pemadaman sebelum tim pemadam tiba di lokasi. Saat ini, situasi di area kejadian telah dinyatakan aman dan tidak ditemukan kendala tambahan.

Adapun tim yang terlibat dalam penanganan antara lain Bima Bagus S (TRC), Sofyan Febriyanto (TRC), dan Dodik F.A (Pusdalops).

1744129950993

Revitalisasi Jalur Kereta Kalisat–Panarukan, Sekda Bondowoso: Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Konektivitas Daerah

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa program revitalisasi atau reaktivasi jalur kereta api merupakan salah satu upaya strategis pemerintah untuk menghidupkan kembali jalur yang sudah tidak aktif.

Program ini, kata dia, bertujuan meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Revitalisasi kereta api adalah program pemerintah untuk menghidupkan kembali jalur kereta yang sudah mati di seluruh Meski terkendala anggaran, tujuan besarnya adalah memperkuat transportasi massal dan ekonomi daerah,” ujar Fathur Rozi.

Menurutnya, program ini mencakup beberapa kegiatan, antara lain reaktivasi jalur mati, perbaikan rel, dan penambahan jalur ganda di lintasan utama. Khusus di Bondowoso, jalur Kalisat–Panarukan menjadi salah satu prioritas yang masuk dalam daftar reaktivasi nasional.

“Hasil komunikasi di daerah menunjukkan semua pihak sepakat untuk mempercepat aktivasi jalur ini, karena akan mendongkrak ekonomi masyarakat. Transportasi massal seperti kereta api kini memang sedang digandrungi, dan kita ingin Bondowoso ikut dalam arus kemajuan itu,” jelasnya usai meninjau jalur dan Stasiun Kereta Api ,Jum’at 24/10/2025.

Fathur Rozi menuturkan, jalur rel sepanjang sekitar 79 kilometer dari Kalisat hingga Panarukan masih memiliki potensi besar untuk dihidupkan kembali.

Dari hasil peninjauannya, sebagian besar infrastruktur, termasuk bangunan stasiun, masih dalam kondisi utuh dan layak untuk dikembangkan.

Namun demikian, Sekda juga mengakui adanya potensi tantangan sosial di lapangan, mengingat sejumlah lahan rel telah dimanfaatkan masyarakat untuk pemukiman atau usaha.

Ia menekankan pentingnya pendekatan persuasif dan humanis dalam penyelesaian masalah tersebut.

“Dampak sosial tentu ada, tapi kita yakin masyarakat Bondowoso sudah dewasa. Jika dilakukan dengan cara-cara yang baik, dengan dialog dan musyawarah, Insyaallah masyarakat akan merespons positif. Pemerintah juga tidak akan mendorong tindakan yang melanggar hukum, melainkan melalui langkah-langkah bijak dan solutif,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebagian lahan rel saat ini disewa oleh masyarakat. Untuk itu, pemerintah berharap warga yang memanfaatkan lahan tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam proses penertiban dengan kesadaran dan tanggung jawab bersama.

“Kalau masa sewanya habis, tentu tidak perlu diperpanjang. Semua bisa diselesaikan dengan cara yang baik, penuh hikmah, dan mengedepankan kepentingan bersama,” pungkas Fathur Rozi.

1744129950993

Sekda Bondowoso Tegaskan Tidak Ada Pengkotakan ASN, Semua Jabatan Punya Peran Strategis

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa tidak ada istilah pengkotakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

Menurutnya, seluruh ASN memiliki tanggung jawab yang sama sesuai dengan sumpah dan janji jabatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Selama ini mungkin mindset kita belum sepenuhnya on the track. Padahal di manapun ASN ditempatkan, ia tetap harus menjalankan tugas sesuai sumpah jabatannya,” tegas Fathur Rozi,Jum’at 24/10/2025

Ia juga menepis anggapan bahwa jabatan strategis hanya diukur dari besarnya anggaran yang dikelola.

Menurutnya, ukuran strategis sebuah jabatan terletak pada sejauh mana posisi tersebut mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.

“Jangan berpikir strategis itu selalu berkaitan dengan anggaran. Yang penting adalah bagaimana jabatan itu bisa mendongkrak pemberdayaan dan kesadaran masyarakat. Karena ujung dari pembangunan adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Fathur Rozi mencontohkan, jabatan asisten merupakan posisi strategis karena memiliki fungsi koordinasi terhadap berberapa perangkat daerah. Ia menegaskan tidak ada istilah pengkotakan dalam struktur organisasi pemerintahan.

“Asisten itu jabatan yang dituakan, karena berperan mengoordinasikan beberapa perangkat daerah. Jadi tidak ada istilah dikotak-kotakkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sekda juga menyoroti pentingnya keberadaan perpustakaan sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat.

Menurutnya, literasi tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, tetapi juga didukung oleh lembaga seperti perpustakaan.

“Sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan, saya melihat perpustakaan memiliki peran sangat strategis. Literasi tidak cukup hanya dengan pendidikan formal, tapi juga melalui perpustakaan,” pungkasnya.

Sementara untuk staf ahli menurutnya lebih berpotensi karena langsung bisa melaporkan hasil kajianya kepada bupati ,tidak melalui sekda.

“Jika bupati punya anggapan mengkotakkan mungkin bisa non job, tapi hal itu ditak dilakukan oleh beliau (bupati-red) jadi sekali lagi saya tegaskan tidak ada pengkotakan karena jabatan masing-masing punya peran strategis,”pungkasnya.

Dengan penegasan tersebut, Sekda berharap seluruh ASN di Bondowoso dapat bekerja secara profesional dan kolaboratif, tanpa ada sekat maupun pengelompokan berdasarkan jabatan atau unit kerja.

1744129950993

Aplikasi “Kanda” dan “Dinda” untuk Tingkatkan Transparansi Layanan Publik,Sekda : Semua Pihak Harus Siap

IMG-20250408-WA0090

Aplikasi “Kanda” dan “Dinda” untuk Tingkatkan Transparansi Layanan Publik,Sekda : Semua Pihak Harus Siap

Bondowoso — Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus memperkuat komitmen mewujudkan pemerintahan yang transparan dan responsif melalui pemanfaatan teknologi digital.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menyampaikan bahwa Pemkab kini tengah melakukan sosialisasi dua aplikasi inovatif, yakni Kanda dan Dinda, yang menjadi bagian dari visi dan misi Bupati Bondowoso dalam menciptakan layanan publik yang cepat dan terbuka.

Menurut Fathur Rozi, aplikasi Kanda, singkatan dari Kami Melayani Anda Mengawasi, merupakan tindak lanjut dari regulasi pemerintah pusat terkait pengelolaan pengaduan pelayanan publik.

Implementasi aplikasi ini didasarkan pada Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 24 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik.

“Aplikasi Kanda ini akan terus dijalankan agar seluruh ASN dan pejabat sadar bahwa mereka adalah pelayan publik. Ketika masyarakat mengeluh atau menyampaikan aspirasi, harus direspons dengan cepat, tidak boleh diabaikan,” ujar Fathur Rozi , Jum’at 24/10/2025.

Ia menambahkan, keberadaan aplikasi tersebut diharapkan dapat mendorong perubahan budaya kerja di lingkungan birokrasi, dari yang sebelumnya pasif menjadi lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.

Selain Kanda, Pemkab juga memperkenalkan aplikasi Dinda, singkatan dari Data Informasi Daerah . Aplikasi ini berfungsi sebagai basis data internal pemerintah daerah untuk memantau realisasi anggaran, capaian kinerja, serta efektivitas intervensi program pembangunan.

“Melalui Dinda, Bupati bisa melihat secara langsung sejauh mana realisasi anggaran dibandingkan dengan target kinerja. Jadi, ini bukan hanya soal transparansi, tapi juga tentang penguatan pengambilan keputusan berbasis data,” jelasnya.

Fathur Rozi mengakui, meski Dinda bersifat internal, validitas dan pembaruan data menjadi perhatian utama.

Karena itu kata Sekda , setiap perangkat daerah memiliki operator masing-masing yang bertanggung jawab atas pemutakhiran data. Ia menegaskan, kolaborasi dengan pemerintah desa juga penting untuk memastikan data yang masuk benar-benar akurat.

“Contohnya, untuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), datanya ada di desa. Maka perlu sinergi dengan operator desa agar datanya valid dan selalu diperbarui,” terangnya.

Sementara itu untuk seluruh pengaduan dan aspirasi masyarakat yang masuk melalui Kanda akan terlebih dahulu diterima oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso sebelum diteruskan ke perangkat daerah terkait sesuai dengan jenis aduannya.

“Kalau ada aduan tentang jalan rusak, misalnya, maka akan langsung diteruskan ke dinas yang menangani infrastruktur. Dengan begitu, kita bisa memantau kecepatan respon dari masing-masing dinas,” imbuhnya.

Fathur Rozi menekankan bahwa penerapan dua aplikasi ini membutuhkan kesiapan semua pihak untuk keluar dari zona nyaman dan siap menerima kritik demi pelayanan publik yang lebih baik.

“Kita harus siap menerima kritik, siap bekerja lebih cepat, dan siap beradaptasi dengan sistem baru. Ini bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan publik yang responsif dan transparan,” pungkasnya

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih